|
Logo FTSL ITB Angkatan 2016 |
Udah
lama banget gue udh ga nulis blog lagi karena kesibukan kuliah, maaf banget. Nah
mumpung lagi libur dan lumayan kosong gue mau lanjut nulis blog. Oh ya, gue
mengucapkan Marhaban Yaa Ramadhan dan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1438 H
bagi yang menjalankannya. Sesuai judul tulisan ini, gue bakal bahas tentang
fakultas dimana gue berkuliah yaitu FTSL ITB atau Fakultas Teknik Sipil dan
Lingkungan ITB. Mungkin bakal muncul pertanyaan kenapa gue bahas fakultas
duluan dibanding jurusan. Alasan gue nulis tentang fakultas dulu karena (gue belum tau dapet jurusan apa wkwk)
ketika kalian diterima di ITB gak langsung dapet jurusan. Sebelum dapet jurusan
kalian akan melaksanakan yang namanya TPB (Tahap Persiapan Bersama) selama
tahun pertama perkuliahan kalian di ITB. Materi kuliah di TPB masih mirip sama
pelajaran SMA tapi dengan level yang berbau olimpiade a.k.a lebih susah seperti
fisika dasar, kalkulus, sama kimia dasar. Semua fakultas akan dapet 3 mata
kuliah itu kecuali FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) sama SBM (Sekolah
Bisnis dan Manjemen). Selain dapet 3 mata kuliah itu, setiap fakultas bakal
dapet mata kuliah umum seperti tata tulis karya ilmiah, olahraga, bahasa
Inggris, PRD (Pengantar Rekayasa Desain), dan PTI (Pengantar Teknologi
Informasi). Terus kalian juga dapet mata kuliah khusus di fakultas tersebut
misalnya di FTSL dan FTI bakal dapet gambar teknik (gamtek), FITB dapet PITB
(Pengantar Ilmu Teknologi Kebumian), FTMD dapet PTMD (Pengantar Teknik Mesin
dan Dirgantara), FTTM dapet pengantar juga tapi lupa namanya apa, SITH dapet
PITH atau apa gitu namanya (Pengantar Ilmu Teknologi Hayati), SAPPK dapet
teknik presentasi (tekpres), dan FMIPA dapet PKMIPA (Pengantar Keilmuan MIPA).
Maaf kalau ada yang belum gue sebutin. Intinya TPB itu tujuannya untuk
matrikulasi (penyetaraan) kemampuan mahasiswa ITB sebelum masuk jurusan yang
mereka inginkan atau dapatkan.
Okay, kita balik lagi fokus ke FTSL.
Dahulu kala FTSL memiliki nama FTSP yang kepanjangannya Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan. Kalau dilihat dari masa sekarang FTSP ini seperti penggabungan
dari FTSL, SAPPK, sama FITB. Karena pada zaman FTSP masih ada, jurusan dari
fakultas ini ada Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Teknik Kelautan (gak tau udah
ada apa belum), Arsitektur, Planologi, sama Geodesi. Sekarang di FTSL tidak ada
geodesi (sekarang FITB), arsitektur (sekarang SAPPK), dan planologi (sekarang
SAPPK). Saat ini FTSL terdiri dari 5 jurusan yang terbagi menjadi 2 kampus
yaitu Kampus Ganesha dan Kampus Jatinangor, untuk Ganesha ada Teknik Sipil,
Teknik Kelautan, dan Teknik Lingkungan. Sementara untuk Jatinangor ada Teknik
Pengelolaan Sumber Daya Air (TPSDA) dan Rekayasa Infrastruktur Lingkungan
(RIL). Untuk SNMPTN dan SBMPTN kedua kampus ini BERBEDA jadi JANGAN ANGGAP JIKA
MEMILIH JATINANGOR DAPAT MEMILIH JURUSAN DI GANESHA ATAU SEBALIKNYA. Sorry gue
block biar bisa dibaca jelas dan jadi peringatan karena banyak teman-teman
seangkatan gue yang salah pilih kampus FTSL dan gak bakal bisa pindah. Daripada
kelamaan langsung aja kita lanjut ke jurusan-jurusan yang ada di FTSL.
|
Logo HMS ITB |
Pertama gue akan bahas jurusan atau prodi
paling tua di ITB dan juga prodi paling favorit di FTSL Ganesha yaitu teknik sipil
yang memiliki kode jurusan SI. Teknik sipil adalah ilmu teknik yang mempelajari
bagaimana merancang, membangun, memperbaiki dan merawat infrastruktur di darat
seperti rumah, gedung, jembatan, dan lain sebagainya untuk kemajuan dan
kesejahteraan manusia. Prodi teknik sipil ini telah ada sejak ITB (THS pada
zaman itu) berdiri pada tahun 1920. Prodi teknik sipil ini juga merupakan tempat
berkuliahnya Presiden pertama RI yaitu Sang Proklamator Ir. Soekarno. Hal-hal
yang dipelajari di prodi teknik sipil adalah mata kuliah yang berbau fisika,
kimia (sedikit kayaknya), dan matematika. Untuk
mengetahui apa saja mata kuliah yang akan dipelajari di teknik sipil ITB
dapat melihat link berikut: https://ftsl.itb.ac.id/program-studi/sarjana-teknik-sipil/.
Selain melakukan kegiatan di kelas, mahasiswa teknik sipil ITB memiliki
organisasi untuk dijadikan wadah pengembangan softskill dan keorganisasian
yaitu Himpunan Mahasiswa Sipil ITB atau HMS ITB. Prospek kerja dari lulusan
teknik sipil sangat luas mulai menjadi kontraktor, konsultan, developer suatu
kawasan, bekerja di pemerintahan seperti Kementerian Pembangunan Umum (Kemen
PU), dan juga dosen/akademisi.
|
Logo HMTL ITB |
Setelah membahas prodi teknik sipil,
sekarang kita lanjut untuk membahas program studi Teknik Lingkungan yang
memiliki kode jurusan TL. Teknik lingkungan adalah ilmu teknik yang mempelajari
bagaimana merekayasa lingkungan secara efisien untuk menunjuang kebutuhan dan
kehidupan manusia. Prodi teknik lingkungan ini didirikan pada tahun 1964. Mayoritas mata kuliah di teknik
lingkungan lebih berbau ke kimia, fisika, sedikit matematika, dan sedikit
biologi. Untuk mengetahui apa saja mata kuliah yang akan dipelajari di teknik
lingkungan ITB dapat melihat link berikut: http://www.tl.itb.ac.id/page/view/kurikulum.
Kegiatan di luar kelas mahasiswa teknik lingkungan ITB diwadahi oleh Himpunan
Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL ITB) yang dapat mengembangkan softskill dan
pengalaman organisasi mahasiswa TL. Prospek kerja dari lulusan teknik
lingkungan juga sangat baik karena setiap industri maupun perusahaan pada
umumnya membutuhkan bagian HSE (Health, Safety, and Environment) yang
membutuhkan lulusan teknik lingkungan, kemudian juga bisa bekerja di
pemerintahan seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian PU, kemudian menjadi
dosen, serta bisa menjadi ahli di bidang lingkungan seperti ahli limbah, ahli
sistem persampahan, dan lain sebagainya.
|
Logo KMKL ITB |
Selanjutnya kita akan membahas program
studi yang gue pilih di pilihan pertama yaitu teknik kelautan ITB yang memiliki
kode jurusan KL. Teknik kelautan adalah ilmu teknik yang mempelajari cara merancang,
membangun, memperbaiki, dan merawat infrastruktur di laut maupun tepi laut
untuk menunjang kegiatan dan kebutuhan manusia di lautan seperti dermaga,
pelabuhan, tambak, oil platform, pembangkit listrik tenaga laut, dan lain
sebagainya. Dari pengertian ini, teknik kelautan memiliki sebutan lain yaitu
sipil basah. Prodi teknik kelautan ini berdiri pada tahun 1994. Hampir sama
dengan teknik sipil, di teknik kelautan mayoritas mata kuliahnya didominasi
hal-hal yang berbau fisika dan matematika. Untuk mengetahui lebih jelas mata
kuliah apa saja yang dipelajari di teknik kelautan ITB dapat melihat link
berikut : http://www.ocean.itb.ac.id/project/kurikulum/.
Dalam mengembangkan softskill dan kemampuan berorganisasi, mahasiswa teknik
kelautan memiliki wadah yang bernama Keluarga Mahasiswa Teknik Kelautan ITB
(KMKL ITB). Prospek kerja dari lulusan teknik kelautan sangat berpotensial dan
luas di masa depan seperti kontraktor pembangunan pelabuhan yang lagi gencar
pembangunannya di Indonesia, kontraktor pembangunan oil platform maupun
instalasi migas lainnya, konsultan di bidang kelautan, bekerja di pemerintahan
seperti Kementerian PU maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta bisa
menjadi dosen/akademisi tentunya.
|
Logo HIMASDA ITB |
Semua prodi di kampus Ganesha telah kita
bahas, sekarang prodi yang bakal kita bahas adalah prodi FTSL di Jatinangor
yang gak kalah kerennya. Yang pertama, ada program studi Teknik Pengelolaan
Sumber Daya Air (TPSDA) dengan kode jurusan SA. Teknik Pengelolaan Sumber Daya
Air adalah ilmu teknik yang mempelajari bagaimana mengelola sumber daya air
agar bisa digunakan untuk memenuhi
kebutuhan air manusia dengan menggunakan prinsip-prinsip rekayasa. TPSDA ini
termasuk prodi yang muda karena baru didirikan tahun 2013 dan mungkin baru
memiliki lulusan pertamanya di tahun 2017 ini. Dahulu TPSDA ini merupakan
kelompok keahlian (semacam fokus studi) dari teknik sipil yaitu teknik
pengairan dan irigasi (kalau ga salah), namun pada tahun 2013 menjadi prodi
baru yang lebih spesifik walaupun di teknik sipil kelompok keahlian tersebut
masih ada. Dari hal tersebut, TPSDA bisa disebut sipil air nya ITB. Tidak jauh
berbeda dengan teknik sipil, mayoritas mata kuliah di TPSDA adalah berbau
fisika dan matematika. Untuk mengetahui lebih jelas tentang mata kuliah yang
dipelajari TPSDA ITB bisa melihat link berikut: http://ftsl.itb.ac.id/program-studi/sarjana-teknik-dan-pengelolaan-sumber-daya-air/.
Dalam kegiatan berorganisasi dan mengembangkan softskill, mahasiswa TPSDA
diwadahi dengan adanya Himpunan Mahasiswa Sumber Daya Air ITB (HIMASDA ITB). Prospek
kerja dari lulusan TPSDA sedang berkembang karena salah satu program Nawacita
Presiden Jokowi yaitu kemandirian pangan yang ditunjang dengan pengairan dan
irigasi yang baik sehingga dibutuhkan peran para lulusan TPSDA untuk membangun
waduk dan sistem irigasi baik di wilayah Indonesia. Selain itu, bisa juga
menjadi konsultan di bidang TPSDA, dan tentunya juga bisa menjadi dosen.
|
Logo KMIL ITB |
Terakhir, ada program studi Rekayasa
Infrastruktur Lingkungan (RIL) yang memiliki kode jurusan IL.Rekayasa
Infrastruktur Lingkungan adalah ilmu rekayasa yang mempelajari bagaimana
merekayasa keadaan lingkungan yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebelum adanya RIL, jurusan ini disebut dengan teknik penyehatan. Lalu,
apa perbedaan RIL dengan teknik lingkungan? Menurut informasi dari senior gue,
RIL itu skalanya lebih ke skala masyarakat suatu wilayah dan pemerintahan
sementara teknik lingkungan skalanya lebih ke skala industri. Sama seperti TPSDA yang didirikan tahun 2013,
prodi RIL ini termasuk prodi muda. Sama halnya dengan teknik lingkungan, mata
kuliah di RIL lebih berbau ke kimia dan biologi dibanding dengan fisika dan
matematika. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang mata kuliah di RIL ITB bisa
melihat link berikut: http://ftsl.itb.ac.id/program-studi/sarjana-rekayasa-infrastruktur-lingkungan/.
Seperti prodi-prodi lain di FTSL, mahasiswa RIL memiliki wadah untuk
mengembangkan softskill dan kemampuan berorganisasi yaitu Keluarga Mahasiswa
Infrastruktur Lingkungan ITB (KMIL ITB). Prospek kerja dari lulusan RIL terbuka
luas karena adanya program cipta karya pemerintah melalui Kementerian PU yaitu
100-0-100 (100% akses air bersih, 0% permukiman kumuh, 100% akses sanitasi yang
layak di seluruh Indonesia) yang dalam keberjalanannya membutuhkan peran
lulusan RIL untuk berkontribusi, kemudian bisa juga menjadi peneliti di bidang
lingkungan, dan pastinya bisa menjadi dosen/akademisi.
Untuk masalah akreditasi, 3 prodi di kampus
Ganesha telah berakreditasi A oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional –
Perguruan Tinggi) ditambah dengan akreditasi internasional dari ABET
(Accreditation Board of Engineering and Technology) dari Amerika Serikat.
Keuntungan dari berkuliah di jurusan yang berkakreditasi ABET adalah kalian
telah dianggap sebagai sarjana yang berstandar internasional dan mungkin juga
memudahkan kalian untuk berkuliah magister atau master di jurusan perguruan
tinggi internasional lain di seluruh dunia. Sementara untuk 2 prodi di kampus
Jatinangor masih berakreditasi B dari BAN-PT tapi gue yakin dalam waktu dekat
bakal berubah jadi A bahkan bisa dapet ABET juga kayak prodi yang di Ganesha.
Inti dari tulisan gue ini adalah bagi kalian yang tertarik dalam bidang
infrastruktur dan ingin membangun negara kita untuk lebih maju di bidang
infrastruktur, ayo masuk FTSL ITB! Salam Viva Infrastructura!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar