Kamis, 01 Juni 2017

Apa itu FTSL ITB?

Logo FTSL ITB Angkatan 2016


    Udah lama banget gue udh ga nulis blog lagi karena kesibukan kuliah, maaf banget. Nah mumpung lagi libur dan lumayan kosong gue mau lanjut nulis blog. Oh ya, gue mengucapkan Marhaban Yaa Ramadhan dan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1438 H bagi yang menjalankannya. Sesuai judul tulisan ini, gue bakal bahas tentang fakultas dimana gue berkuliah yaitu FTSL ITB atau Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB. Mungkin bakal muncul pertanyaan kenapa gue bahas fakultas duluan dibanding jurusan. Alasan gue nulis tentang fakultas dulu karena (gue belum tau dapet jurusan apa wkwk) ketika kalian diterima di ITB gak langsung dapet jurusan. Sebelum dapet jurusan kalian akan melaksanakan yang namanya TPB (Tahap Persiapan Bersama) selama tahun pertama perkuliahan kalian di ITB. Materi kuliah di TPB masih mirip sama pelajaran SMA tapi dengan level yang berbau olimpiade a.k.a lebih susah seperti fisika dasar, kalkulus, sama kimia dasar. Semua fakultas akan dapet 3 mata kuliah itu kecuali FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) sama SBM (Sekolah Bisnis dan Manjemen). Selain dapet 3 mata kuliah itu, setiap fakultas bakal dapet mata kuliah umum seperti tata tulis karya ilmiah, olahraga, bahasa Inggris, PRD (Pengantar Rekayasa Desain), dan PTI (Pengantar Teknologi Informasi). Terus kalian juga dapet mata kuliah khusus di fakultas tersebut misalnya di FTSL dan FTI bakal dapet gambar teknik (gamtek), FITB dapet PITB (Pengantar Ilmu Teknologi Kebumian), FTMD dapet PTMD (Pengantar Teknik Mesin dan Dirgantara), FTTM dapet pengantar juga tapi lupa namanya apa, SITH dapet PITH atau apa gitu namanya (Pengantar Ilmu Teknologi Hayati), SAPPK dapet teknik presentasi (tekpres), dan FMIPA dapet PKMIPA (Pengantar Keilmuan MIPA). Maaf kalau ada yang belum gue sebutin. Intinya TPB itu tujuannya untuk matrikulasi (penyetaraan) kemampuan mahasiswa ITB sebelum masuk jurusan yang mereka inginkan atau dapatkan.
      Okay, kita balik lagi fokus ke FTSL. Dahulu kala FTSL memiliki nama FTSP yang kepanjangannya Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Kalau dilihat dari masa sekarang FTSP ini seperti penggabungan dari FTSL, SAPPK, sama FITB. Karena pada zaman FTSP masih ada, jurusan dari fakultas ini ada Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Teknik Kelautan (gak tau udah ada apa belum), Arsitektur, Planologi, sama Geodesi. Sekarang di FTSL tidak ada geodesi (sekarang FITB), arsitektur (sekarang SAPPK), dan planologi (sekarang SAPPK). Saat ini FTSL terdiri dari 5 jurusan yang terbagi menjadi 2 kampus yaitu Kampus Ganesha dan Kampus Jatinangor, untuk Ganesha ada Teknik Sipil, Teknik Kelautan, dan Teknik Lingkungan. Sementara untuk Jatinangor ada Teknik Pengelolaan Sumber Daya Air (TPSDA) dan Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (RIL). Untuk SNMPTN dan SBMPTN kedua kampus ini BERBEDA jadi JANGAN ANGGAP JIKA MEMILIH JATINANGOR DAPAT MEMILIH JURUSAN DI GANESHA ATAU SEBALIKNYA. Sorry gue block biar bisa dibaca jelas dan jadi peringatan karena banyak teman-teman seangkatan gue yang salah pilih kampus FTSL dan gak bakal bisa pindah. Daripada kelamaan langsung aja kita lanjut ke jurusan-jurusan yang ada di FTSL.

Logo HMS ITB
      Pertama gue akan bahas jurusan atau prodi paling tua di ITB dan juga prodi paling favorit di FTSL Ganesha yaitu teknik sipil yang memiliki kode jurusan SI. Teknik sipil adalah ilmu teknik yang mempelajari bagaimana merancang, membangun, memperbaiki dan merawat infrastruktur di darat seperti rumah, gedung, jembatan, dan lain sebagainya untuk kemajuan dan kesejahteraan manusia. Prodi teknik sipil ini telah ada sejak ITB (THS pada zaman itu) berdiri pada tahun 1920. Prodi teknik sipil ini juga merupakan tempat berkuliahnya Presiden pertama RI yaitu Sang Proklamator Ir. Soekarno. Hal-hal yang dipelajari di prodi teknik sipil adalah mata kuliah yang berbau fisika, kimia (sedikit kayaknya), dan matematika. Untuk  mengetahui apa saja mata kuliah yang akan dipelajari di teknik sipil ITB dapat melihat link berikut: https://ftsl.itb.ac.id/program-studi/sarjana-teknik-sipil/. Selain melakukan kegiatan di kelas, mahasiswa teknik sipil ITB memiliki organisasi untuk dijadikan wadah pengembangan softskill dan keorganisasian yaitu Himpunan Mahasiswa Sipil ITB atau HMS ITB. Prospek kerja dari lulusan teknik sipil sangat luas mulai menjadi kontraktor, konsultan, developer suatu kawasan, bekerja di pemerintahan seperti Kementerian Pembangunan Umum (Kemen PU), dan juga dosen/akademisi. 
Logo HMTL ITB
      Setelah membahas prodi teknik sipil, sekarang kita lanjut untuk membahas program studi Teknik Lingkungan yang memiliki kode jurusan TL. Teknik lingkungan adalah ilmu teknik yang mempelajari bagaimana merekayasa lingkungan secara efisien untuk menunjuang kebutuhan dan kehidupan manusia. Prodi teknik lingkungan ini didirikan pada tahun 1964. Mayoritas mata kuliah di teknik lingkungan lebih berbau ke kimia, fisika, sedikit matematika, dan sedikit biologi. Untuk mengetahui apa saja mata kuliah yang akan dipelajari di teknik lingkungan ITB dapat melihat link berikut: http://www.tl.itb.ac.id/page/view/kurikulum. Kegiatan di luar kelas mahasiswa teknik lingkungan ITB diwadahi oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL ITB) yang dapat mengembangkan softskill dan pengalaman organisasi mahasiswa TL. Prospek kerja dari lulusan teknik lingkungan juga sangat baik karena setiap industri maupun perusahaan pada umumnya membutuhkan bagian HSE (Health, Safety, and Environment) yang membutuhkan lulusan teknik lingkungan, kemudian juga bisa bekerja di pemerintahan seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian PU, kemudian menjadi dosen, serta bisa menjadi ahli di bidang lingkungan seperti ahli limbah, ahli sistem persampahan, dan lain sebagainya.
Logo KMKL ITB
      Selanjutnya kita akan membahas program studi yang gue pilih di pilihan pertama yaitu teknik kelautan ITB yang memiliki kode jurusan KL. Teknik kelautan adalah ilmu teknik yang mempelajari cara merancang, membangun, memperbaiki, dan merawat infrastruktur di laut maupun tepi laut untuk menunjang kegiatan dan kebutuhan manusia di lautan seperti dermaga, pelabuhan, tambak, oil platform, pembangkit listrik tenaga laut, dan lain sebagainya. Dari pengertian ini, teknik kelautan memiliki sebutan lain yaitu sipil basah. Prodi teknik kelautan ini berdiri pada tahun 1994. Hampir sama dengan teknik sipil, di teknik kelautan mayoritas mata kuliahnya didominasi hal-hal yang berbau fisika dan matematika. Untuk mengetahui lebih jelas mata kuliah apa saja yang dipelajari di teknik kelautan ITB dapat melihat link berikut : http://www.ocean.itb.ac.id/project/kurikulum/. Dalam mengembangkan softskill dan kemampuan berorganisasi, mahasiswa teknik kelautan memiliki wadah yang bernama Keluarga Mahasiswa Teknik Kelautan ITB (KMKL ITB). Prospek kerja dari lulusan teknik kelautan sangat berpotensial dan luas di masa depan seperti kontraktor pembangunan pelabuhan yang lagi gencar pembangunannya di Indonesia, kontraktor pembangunan oil platform maupun instalasi migas lainnya, konsultan di bidang kelautan, bekerja di pemerintahan seperti Kementerian PU maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta bisa menjadi dosen/akademisi tentunya.

Logo HIMASDA ITB
      Semua prodi di kampus Ganesha telah kita bahas, sekarang prodi yang bakal kita bahas adalah prodi FTSL di Jatinangor yang gak kalah kerennya. Yang pertama, ada program studi Teknik Pengelolaan Sumber Daya Air (TPSDA) dengan kode jurusan SA. Teknik Pengelolaan Sumber Daya Air adalah ilmu teknik yang mempelajari bagaimana mengelola sumber daya air agar bisa digunakan untuk  memenuhi kebutuhan air manusia dengan menggunakan prinsip-prinsip rekayasa. TPSDA ini termasuk prodi yang muda karena baru didirikan tahun 2013 dan mungkin baru memiliki lulusan pertamanya di tahun 2017 ini. Dahulu TPSDA ini merupakan kelompok keahlian (semacam fokus studi) dari teknik sipil yaitu teknik pengairan dan irigasi (kalau ga salah), namun pada tahun 2013 menjadi prodi baru yang lebih spesifik walaupun di teknik sipil kelompok keahlian tersebut masih ada. Dari hal tersebut, TPSDA bisa disebut sipil air nya ITB. Tidak jauh berbeda dengan teknik sipil, mayoritas mata kuliah di TPSDA adalah berbau fisika dan matematika. Untuk mengetahui lebih jelas tentang mata kuliah yang dipelajari TPSDA ITB bisa melihat link berikut: http://ftsl.itb.ac.id/program-studi/sarjana-teknik-dan-pengelolaan-sumber-daya-air/. Dalam kegiatan berorganisasi dan mengembangkan softskill, mahasiswa TPSDA diwadahi dengan adanya Himpunan Mahasiswa Sumber Daya Air ITB (HIMASDA ITB). Prospek kerja dari lulusan TPSDA sedang berkembang karena salah satu program Nawacita Presiden Jokowi yaitu kemandirian pangan yang ditunjang dengan pengairan dan irigasi yang baik sehingga dibutuhkan peran para lulusan TPSDA untuk membangun waduk dan sistem irigasi baik di wilayah Indonesia. Selain itu, bisa juga menjadi konsultan di bidang TPSDA, dan tentunya juga bisa menjadi dosen.

Logo KMIL ITB
      Terakhir, ada program studi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (RIL) yang memiliki kode jurusan IL.Rekayasa Infrastruktur Lingkungan adalah ilmu rekayasa yang mempelajari bagaimana merekayasa keadaan lingkungan yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebelum adanya RIL, jurusan ini disebut dengan teknik penyehatan. Lalu, apa perbedaan RIL dengan teknik lingkungan? Menurut informasi dari senior gue, RIL itu skalanya lebih ke skala masyarakat suatu wilayah dan pemerintahan sementara teknik lingkungan skalanya lebih ke skala industri.  Sama seperti TPSDA yang didirikan tahun 2013, prodi RIL ini termasuk prodi muda. Sama halnya dengan teknik lingkungan, mata kuliah di RIL lebih berbau ke kimia dan biologi dibanding dengan fisika dan matematika. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang mata kuliah di RIL ITB bisa melihat link berikut: http://ftsl.itb.ac.id/program-studi/sarjana-rekayasa-infrastruktur-lingkungan/. Seperti prodi-prodi lain di FTSL, mahasiswa RIL memiliki wadah untuk mengembangkan softskill dan kemampuan berorganisasi yaitu Keluarga Mahasiswa Infrastruktur Lingkungan ITB (KMIL ITB). Prospek kerja dari lulusan RIL terbuka luas karena adanya program cipta karya pemerintah melalui Kementerian PU yaitu 100-0-100 (100% akses air bersih, 0% permukiman kumuh, 100% akses sanitasi yang layak di seluruh Indonesia) yang dalam keberjalanannya membutuhkan peran lulusan RIL untuk berkontribusi, kemudian bisa juga menjadi peneliti di bidang lingkungan, dan pastinya bisa menjadi dosen/akademisi.

      Untuk masalah akreditasi, 3 prodi di kampus Ganesha telah berakreditasi A oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi) ditambah dengan akreditasi internasional dari ABET (Accreditation Board of Engineering and Technology) dari Amerika Serikat. Keuntungan dari berkuliah di jurusan yang berkakreditasi ABET adalah kalian telah dianggap sebagai sarjana yang berstandar internasional dan mungkin juga memudahkan kalian untuk berkuliah magister atau master di jurusan perguruan tinggi internasional lain di seluruh dunia. Sementara untuk 2 prodi di kampus Jatinangor masih berakreditasi B dari BAN-PT tapi gue yakin dalam waktu dekat bakal berubah jadi A bahkan bisa dapet ABET juga kayak prodi yang di Ganesha. Inti dari tulisan gue ini adalah bagi kalian yang tertarik dalam bidang infrastruktur dan ingin membangun negara kita untuk lebih maju di bidang infrastruktur, ayo masuk FTSL ITB! Salam Viva Infrastructura!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar